Selamat bergabung dengan komunitas seni. Seni mampu membangun kerajaan imajinasi dengan pasukan kreatifitas.

Sabtu, Desember 24, 2011

SOSIALITE, Sosial and Elite

Hm, akhirnya saya terusik juga untuk menulis tentang para SOSILITE yang lagi banyak dibahas akhir-akhir ini. Jika di banyak TV dan media banyak dikupas dan dikritik, pada tulisan ini saya ingin memberikan saran positif dan sumbangan pikiran yang positif.

Saya mengartikan SOSIALITE sebagai sebuah akronim dari ‘SOSIAL-ELITE’. Para kaum elite yang berjiwa social. ELITE disini saya idetikkan dengan rumus high class lengkap dengan atribut berkelas yang smart, glamorous, artistic, dan estetik. Sedangkan SOSIAL saya identikkan dengan rumus moral, etika, dan charity. Karena istilah telah terjadi menjadi sebuah sebutan SOSIALITE, karena rumus tersebut akan melebur menjadi satu dari Sosial plus Elite. Shorly meaning is, seseorang yang elite dan berjiwa social.

Jika mengamati konsep Sosialite pada berbagai Korean Drama, maka para socialite selain sibuk mengejar berbagai kursus kepribadian, memburu item-item yang limited edition, berpakaian yang ‘lady like’, mereka juga berlomba-lomba untuk spending money menghadiri berbagai charity untuk menghabiskan uang. Kim Jo Woon (Secret Garden) bahkan punya prinsip punya hobby untuk menghabiskan uang. Acuan para Sosialite tersebut yang saya tahu antara lain adalah Audrey Hepburn dan Lady Di.

Jadi, para kawanku yang mengaku socialite seharusnya tidak hanya pandai action dengan Braun Bafful limited edition saja, atau sibuk berburu high hells Louis Vuitton yang sexy, namun kiranya juga mengembangkan hobby untuk spending a lot of money untuk berbagai charity.

Hm, saya mempunyai beberapa referensi alternative gaya SOSIALITE yang high class yang bisa diteladani. Check it out …
1. Para socialite itu sangat bangga menyumbangkan banyak uang untuk membantu yayasan social, penyandang dana kampanye social, atau sekedar membantu orang miskin. Karena bagi para socialite sejati, tak akan bangga jika hanya dianggap kaya untuk dirinya sendiri tanpa pengakuan dari masyarakat juga kalau dia juga dermawan. Semakin kaya, semakin gila berderma.
2. Para socialite itu sangat bangga jiwa telah mengabadikan namanya menjadi salah satu nama sebuah ‘museum’. Museum apa saja. Karena dengan museum berarti dia peduli terhadap keberlangsungan sebuah sejarah suatu bangsa. Tidak sekedar nama, namun penyandang dana abadi museum tersebut. Jadi jangan mengaku socialite jika masih anti terhadap museum kita. Ayo, cepat-cepat ambil kuitansi and spending your money to our museum…
3. Para socialite itu sangat menghargai karya seni high art. Mereka akan beramai-ramai menghadiri konser music klasik (bahkan penyandang dana) atau pertunjukan teater, selalu kecanduan untuk mengoleksi lukisan pelukis terkenal. Jadi, jangan mengaku socialite jika masih bertanya, ‘Kenapa lukisan Heri Dono mahal, kenapa lukisan Hendra Gunawan mahal?’
4. Para socialite itu sangat menghargai pendapat orang lain dan pandai menjaga pribadinya. Bukankah sekolah elite kepribadian di Swiss mengajarkan bagaimana berperilaku santun. Bukankah semua tata cara kerajaan dan keraton itu sangat luhur. Jadi, para socialite harus elegant.
5. Para socialite harus smart. Selalu membekali pikiran dengan ilmu baru, issue baru tentang dunia dan kehidupan. Tidak hanya sekedar arisan, cas-cis-cus, belanja atau sekedar bisnis. Namun juga membicarakan tentang global warming atau trafficking. Bahkan kalau bisa juga menggalang arisan untuk membantu para korban TKW di luar negeri.
6. The Fake Sosialite adalah seorang yang mengaku sosialite karena kekayaan hasil korupsi suaminya atau dirinya sendiri.
(Ratnahar)

Sabtu, September 24, 2011

Tanpa Ruang dan Waktu

Dalam buku Dunia yang Dilipatoleh Yasraf Amir Piliang, dikatakan bahwa dunia saat ini sudah super chaos. Konsep ruang dan waktu sudah absurd terhadap batasan-batasan.

Dulu aku pernah juga punyapendapat bahwa metode pendidikan suatu hari sudah tidak terbatas pada yang namanya kelas-kelas, jam pelajaran, atausekolah itu sendiri. Ruang dan waktu yang kaku sudah tak diperlukan lagi. Kuliah pun akan demikian. Nantinya pasti tak akan ada lagi sekat antara universitas yang bergengsi maupun yang kelas ayam. Dilipatnya ruang dan waktu, dilipatnya dunia ini akan menguntungkan atau merugikan kita?

Ada dunia nyata, ada dunia maya. Ada bumi ini, ada internet.
jangan sampai aja internetnya, ngadat.

Kamis, Agustus 25, 2011

Las Meninas..., shock me up!


Hai, Velazquez..., jika kamu telah menciptakan Las Meninas yang begitu menjadi perdebatan dan kajian. Akupun punya Las Meninas versi milikku yaitu Dayang-dayang para Paraoh. Mungkin tak sehebat Versimu yang mampu mengecoh mata dengan begitu cerdas. Versiku kuramu dari cerita Mashitoh yang menjadi pembantu Firaun untuk menyisir rambut anaknya.



Biasa saja. Namun kita satu pikiran melihat para pembantu raja perempuan yang kita sebut dayang itu. Entah jaman Paraoh sendiri yang ada beribu tahun yang lampau, 1656 jamnamu, atau jaman digital informasi milennium sekarang. Kupikira pembantu itu dimanapun tetap ada dan sama fungsinya. Yang dulu adalah budak, sekarangpun tetap diperbudak. Bahkan di jaman cuper canggih sekarang pun ironinya Las Meninas di negaraku tak seindah lukisanmu. Dayang dari negaraku nekad mau menjadi budak di negara kaun Paraoh di seberang sana dengan hukum mereka yang katanya "tidak" memperbudak walau telah berganti nama menjadi TKW.
Tapi kenyataannya, Ruyati telah mati di negara sana (Hm, Mashitoh pun mati direbus oleh Firaun). Dan masih ada 27 dayang lain yang menunggu dipancung.

Jika melihat visual lukisan Las Meninas yang begitu cantik bahkan banyak orang mengira mereka bukan para dayang. Justru kerabat raja atau puteri raja. Hm, aku jadi berpikir benarkah yang Velazquez lukis ini realita yang sebenarnya atau kamuflasi realita dari kenyataan saat itu.

Eniqmatic bagi Velazquez adalah hobbynya untuk mengaduk-aduk persepsi orang lain. Adakah kemungkinan juga saat itu dia dia ingin menunjukkan sisi unreal kehidupan para dayang? Ataukah mungkin Velazquez punya bakat bipolar?

Apakah dayang sebenarnya yang dimaksud Velazquez ini? Kupikir hanya ILUSI.

Kucari Ganesha


Kucari Ganesha di reruntuhan Penataran
Bukan sebuah kejayaan masa lalu
Tapi simbol pemakaman
Tantrayana Karimuka

Kucari Ganesha di Prambanan
Bisu dan kelu menjulang penunggu
Keturunan Trimurti atau sekedar simbolik
Bukti cinta atau mitos dendam kesumat
Kutukan Bandung Bondowoso

Kucari Ganesha
Hijau biru
Tahun ini ada di dua puluh ribu
Kemanakah dewa ilmu itu?
Mabuk kekayaan ataukah dilacurkan

Kucari Ganesha
Sekarang ada di museum
Jauh di seberang benua
Akankah bangsa ini tinggal sejarah ?!
Tidak !
Karena Ganesha akan selalu kucari
(Bontang, 19.05.08)

KEPADA GANESHA

Saat aku mencengkeram menuang pena
Kertas bersimbah hitam pekat jelaga
Seperti kutukan doa
Menggiris dan terluka
Mendarah menembus tembus
Apipun tak bisa hangus
Bahkan debu yang abu-abu, tak bisa mata jadi silau

Mengapa?
Karena Ganesha memegang mangkuk dan pena
Bertuah ilmu dan jiwa
Kepada Ganesha, seharusnya darah menjadi pena
Merah menjadi hitam, jerit menjadi geram
Untuk siapa?
Untuk doa ilmu pengetahuan
Berkicau, membanjir, tertumpah ruah

Jangan!
Jangan disimpan, untukmu sendirian
Sudah cukup pengetahuan
Biarlah kita menjadi ganesha
Mensenyawakan ilmu dalam nadi dan darah
Menyimpulkan tali masa lalu dan masa depan
Berbentangan dan berhamparan
Kepada Ganesha,
Kami pengikutmu setia
(16.05.08)

WASIAT GANESHA

cintailah ilmu seperti kau cintai pacarmu
kau tidak harus mencintaiku seperti pesakitan,
namun jadilah pengikut setiaku
dengan aksamala, parasu, pecahan gading, mangkuk
akulah dewa ilmu pengetahuan
tak peduli masa lalu maupun masa depan
mereka tunduk padaku!
bahasa huruf maupun bahasa angka fasih kulafalkan
bahkan dengan pena gading dari tubuhku
aku terus menghisap sari pengetahuan dari danau kehidupan
semerbak menjadi padma dalam asanaku

ku tlah ada sebelum para filsuf hadir
ku tlah ada sebelum teori itu sendiri hadir
rumus dan kamus hanyalah salah satu barisan pengikutku
cintailah ilmu seperti kau cintai pacarmu
dimana kau rela apel malam minggu
atau telpon tiap malam
rela penuh derita hanya untuk dipujanya
dimana kemaklumanmu adalah sandi yang harus kau kuasai
seperti doa-doa munajad
laksana mantra-mantra para dukun
apapun resah gelisah harus dihalau pergi
tak harus borong kemenyan bunga tujuh rupa untukku
hanyalah mencintai ilmu yang jadi ruhku
karena akulah pacarmu

jika ilmu adalah pacarmu ...
kau benci dia pergi
kau rindu dia tak tahu
kau datang dia manja
kau cinta dia takluk
dan masa depan adalah arca perwujudannya
tidak peduli atas nama apa pacarmu hadir,
kau harus mafhum dengannya
mungkin menjelma menjadi fisika, kimia, matematika, filsafat, atau seni
jangan pedulikan nama-nama yang hanya sekedar nama itu

mungkin aku pernah menjadi tantrayana karimuka
namun jangan biarkanku begitu
karena gadingku tumbal perantara ilmu untukmu
cukup cintai keberadaannya, utuh
(07.06.08)

Welcome Ganesha

Welcome Ganesha

Dari jauh kulihat gerbang selatan Ganesha telah melearkan senyumnya untukku.
Ramahnya kini menyertakanku sebagai salah satu pengikutnya.
Seakan dia tahu betapa perjalanan yang tertunda sejak 95 silam terhenti sekarang.
Aku tarik nafas dalam-dalam, karena kesibukanku akan tercurah di selasar kanan beberapa waktu yang akan datang.
Aroma yang kucium sekarang memang bereda dengan 15 tahun lalu saat kuinjakkan kaki disini dengan ketidaktahuan.
Sekarang, setelah begitu banyak hal yang aku korbankan untuk menjadi hamba pena sang Ganesha, maka apakah yang harus aku lakukan?
Pertama: Selalu berusaha keras
Kedua: Fokus dengan tujuan
Ketiga: Selalu bersyukur dengan masa lalu dan hari ini

Ganesha...
Terima kasih masih kau kenali aku
Ganesha...
Terimalah aku jadi pengikutmu
Sebagai hamba ilmu pengetahuan

Sabtu, Juni 18, 2011

Short Journey

Beberapa hari ini bisa disebut perjalanan pendek menyesatkan diri di belantara beton-beton gedung pencakar langit. terlalu biasa untuk tersesat di belantara hutan borneo. dan memang lebih membingungkan ketika tersesat di belantara gedung pencakar langit Singapore dan KL. Kota yang telah begitu minim pohon. Similar like our Jakarta. Sangat mirip dengan Jakarta, namun kurasa kebanggaanku sebagai Indonesian masih membuatku merasa Jakarta is better than KL. Okey, Singapore is fine city cleaner than Jakarta. Namun KL tidak begitu.
Perjalanan menyesatkan diri sebagai emak-emak yang berusaha keluar dari rutinitas yang sangat biasa....

Jumat, April 15, 2011

Ujian? Lancar ....

Alhamdulillah....
Kurasa hanya itu yang paling tepat ditulis untuk review kegiatan sekolah pagi ini. Mengapa? Karena Ujian praktek SBK, materi menggambar telah usai dan semua masuk. Lalu bagaimana dengan nilainya? Hm, untuk sementara nilai belum bisa dilaporkan.
It's TOP SECRET FILE for awhile...

Nanti pada waktunya juga akan bu Ratna upload beberapa hasil gambar yang masuk kriteria the best picture.

Tapi...
Bagi murid-muridku kelas 6 SD-2 YPK, hari ini belum berakhir. Ujian belum berakhir. Masih ada 3 pelajaran yang akan kalian hadapi pada Ujian Nasional Mei nanti. Bahasa Indonesia yang memerlukan kejelian membaca, IPA yang memerlukan referensi ilmu pengetahuan luas, dan Matematika yang memerlukan ketangkasan hitungan. Ketiganya akan kalian hadapi. Jangan ragu.
So, prepare everything to fight the final test.

Kalian pasti bisa melaluinya...

FIGHTING!!!

Rabu, Maret 30, 2011

Lipa Our New Friend

Cerita tentang Lipa yang ingin terbang ke langit untuk sementara dipending dulu, ya... nanti diupload lagi.
Berikut adalah teman baru kita si Lipa. Lipa itu dari kata lipat yang bu Ratna hilangkan "t"nya. Karena si Lipa ini bu Ratna ibaratkan seekor burung kertas origami atau kertas lipat. Namun pada perkembangannya bu Ratna jadikan bentuk Lipa yang kolase.
Ide Lipa ini sebenarnya terinspirasi dari sebuah cerita yang bu Ratna lihat ketika masih di TK dulu di Blitar. Ketika TK dulu jarang sekali ada uku cergam. Suatu ketika guru bu Ratna (ketika itu bu Is) membawakan sebuah buku cerita tentang layang-layang yang ingin bisa terbang sendiri menjelajah angkasa. Ketika itu bu Ratna merasa cerita itu begitu sedih. Dan versi yang bu Ratna buat sekarang adalah tentang burung kertas yang bu Ratna selipkan cerita tentang musim pancaroba. Hm, sekarang sudah mulai musim itu, lho...
Sudah sering terjadi angin kencang, dan banyak ulat dimana-mana. Page selanjutnya akan bercerita tentang musim pancaroba tersebut dan petualangan Lipa.

Tunggu aja, ya...

Lipa Page 7 & 8

Pentas seni sekolah pun tiba. Lipa mendapat banyak teman baru. Balon, pita-pita dan warna-warni lampu. Indah sekali.

Semua murid gembira. Berpakaian aneka rupa. Sangat cantik dan lucu. Lipa bangga menjadi bagian kebahagiaan itu.


The art show is finally coming. Lipa get a lot of new friends. Baloons, ribbons, and the colourfull lights. It’s so beautiful.

All of students are happy. Wearing many various dresses. Looks soo preety and cute. Lipa proud to be part of that happiness.

to be continue ...

Lipa Page 5 & 6

Lipa hanya bisa mendengarkan dengan sedih. “Akan ada pentas seni sekolah, jadi aku akan sibuk sekali”, jawab Lipa pura-pura tak peduli.

“Semangatlah, kawan. Suatu hari kau pasti ada disana. Beterbangan di langit seperti mereka”, hibur lampu kelas yang juga selalu tergantung.


Lipa just listening it sadly. “The art show has already come, so i will soo busy”, answer Lipa pretending not to care.

“Keep fighting, friend. I believe that someday you will be there. Flying freely in the sky like them”, said the lamp that always hanging too.

to be continue ...

Lipa Page 3 & 4

Lanjutan Lipa Page 1 & 2

Hari berikutnya cuaca sangat cerah. Matahari bersinar keemasan di langit biru. “Aku akan menikmati langit biru, suatu hari pasti” kata Lipa pada kupu-kupu percaya diri. “Tapi hari ini terlalu panas”.

Di lain hari ada gagak hinggap di pohon besar. Sambil mengoak memberi sebuah kabar tentang para burung yang berpesta di ladang jagung. Lipa hanya bisa mendengarkan dengan sedih. “Akan ada pentas seni sekolah, jadi aku akan sibuk sekali”, jawab Lipa pura-pura tak peduli.


The next day the weather is so bright. The golden sun shining in the blue sky. “I will enjoy the blue sky, someday i’m sure”, said Lipa to the butterfly confiedently, “but this day is too hot”.

On the other day, the crow perched on the limb. While roaring give him the news. About the birds that partying at the corn field. Lipa just listening it sadly. “The art show has already come, so i will soo busy”, answer Lipa pretending not to care.

to be continue ...

Lipa Page 1 & 2

Kisah ini bercerita tentang impian untuk terbang bersama angin perubahan musim. Dimana angin musim pancaroba itu mampu menerbangkan apapun yang mampu dibawanya.

Di sebuah jendela salah satu ruang kelas, seekor burung kertas tergantung murung. Selalu berputar tertiup angin, Lipa namanya. “Suatu hari, pasti aku bisa terbang ke langit”, kata Lipa pada kaktus di pot.

Langit tiba-tiba gelap dan udara dingin. Rintik air hujan mulai meluncur dari langit. Membasahi pepohonan dan rerumputan. “Hari ini aku tidak terbang, aku tak mau basah”.


This story is telling us about dreaming to fly away with the wind of changing season. Where the pancaroba wind whould take everything to flew away.

At the window of the classroom. The paper bird hanging depressed. Always twirl arounds blow by the wind. Lipa the name is.

“Someday, sure i can fly to the sky”, said Lipa to the cactus on the pot. The sky suddenly dark dan drizzly. The drizzle rain start falling from the sky. To wetted the trees dan grasses. “This day i won’t to fly, i won’t get wet”.

to be continue ....

Lipa Is Chasing The Wind

Berikut adalah salah satu karya cergam bu Ratna.
Tittle : Mengejar Angin (Lipa Is Chasing The Wind)
Illustrator : Ratna Harwiyati
Year : 2009
Medium : Pencil Colour and Collage
Page : 15 pages
Genre : Kid Picture Story


Mau tahu kisah selengkapnya? Tunggu aja ya ....

Selasa, Maret 29, 2011

Gambar Murid TK YPK

Penasaran dengan hasil gambar murid-murid TK YPK? Mereka tidak kalah kreatif, lho...
Gambar berikut adalah sebagian dari siswa TK YPK murid bu Ratna yang sempat bu Ratna latih menggambar terutama ketika berlatih mau berlomba.



Mengajar di TK

Sejak tahun 2002 sampai sekarang, selain mengajar di SD-2 YPK,bu Ratna juga mengajar di TK YPK yang berada tepat belakang SD. Kesibukan bu Ratna untuk tahun ini di TK adalah mengajar gambar tiap hari Jumat. Biasanya ketika bu Ratna datang ke aula terbuka di TK, anak-anak akan berlarian sambil membawa buku gambar dan krayon, lalu duduk berjajar dengan rapi untuk menunggu bu Ratna menggambar. Di TK, tiap minggu tema yang akan digambar berbeda sesuai tema materi pelajaran keseluruhan.

Metodenya adalah sistem menggambar terbimbing. Yaitu, bu Ratna akan ceramah sebentar di depan whiteboard sambil memberitahukan tema yang akan digambar. Lalu bu Ratna secara bertahap akan menggambar di papan tulis. Tiap tahapan tersebut siswa akan mengikuti sampai menjadi gambar utuh. Untuk pewarnaan anak-anak bebas menentukan komposisi warna.

Walaupun menggambarnya sistem mencontoh (terbimbing), namun anehnya sejak pertama bu Ratna ngajar di TK (telah 8 tahun), tak ada gambar siswa yang sama hasilnya. Mereka akan secara otomatis membuat bentuk yang berbeda-beda sesuai tingkat pemahaman, pemikiran, dan kreatifitas masing-masing.

Ajaib, kan...



Jethro yang kreatif ...

Hm, tiba-tiba pingin menampilkan karya-karya Jethro ketika masih kelas 1. Jethro sekarang sudah kelas 3 di SD-1 YPK. Jethro murid TK yang pernah jadimurid bu Ratna ini sangat kreatif membuat gambar terutama sketsa. Idenya tak pernah habis, dan selalu berbeda dari anak kebanyakan. Dia bisa merekam apapun yang baru dilewatinya tanpa bu Ratna duga. Bagaimana dia menggambar para pekerja di jalanan yang sedang memperbaiki jalanan yang sedang rusak. Karya yang menurut bu Ratna sangat orisinil.


Masih ada beberapa karya Jethro yang lain yang tidak kalah menarik.Semoga Jethro sekarang masih terus mengembangkan bakatnya di SD-1 YPK.




Terus kembangkan bakatmu, Jethro ...

Peduli Mangrove Bontang ...

Bontang memang terletak di tepi laut di ujung timur Borneo. Memang pantai yang ada di Bontang landai, namun semoga kita jauh dari tsunami. Bagaimana caranya? Tidak lain memang hanya dengan melestarikan mangrove yang ada di sepanjang pantai Bontang. Tidak semua pantai memiliki hutan mangrove, lho. Dan Bontang salah satu yang mempunyai pantai mangrove.

Hm, ya...mangrove adalah hutan bakau yang ada di pantai. Pohon bakau ini sangat penting bagi satwa air laut maupun mencegah abrasi.
Sayangnya, di sepanjang pantai Bontangpun juga sudah mulai hilang mangrovenya. Ada yang ditimbun menjadi lahan pemukiman. Ada yang dijadikan tambak. Bahkan banyak yang dipatok dijadikan perluasan kampung tepi laut. Lho, kok ....

Bicara tentang mangrove... Pada 20 Maret 2011 lalu Taman Nasional Kutai mengadakan kegiatan Lomba Menggambar di Cafe Kapal Bontang Kuala. Tentu saja SD-2 YPK ikut, dong. Tema melestarikan mangrove dimaksudkan bukan hanya kita hanya menggambar saja, lho. Namun jauh tujuannya agar kita peduli dengan hutan bakau di sekitar kita. Gambar hasil lomba tersebut dimaksudkan untuk kampanye agar kita peduli terhadap kelestarian mangrove di sekitar kita.

Hasil lomba tersebut, Dinda juara 1 dan Trisa juara 2. Keduanya siswa SD-2 YPK Bontang, lho. Congratulation, ya...


Wah, dari kelima juara ini 4 juara terbaik dari YPK semua, tuh. Juara 3 dan 4 dari SD-1 YPK. Wah, selmat juga ya pak Prapto (ini senior bu Ratna di Yayasan Pupuk Kaltim). Mau tau hasil gambar mereka? ta ta ta ...


Yang berikut ini adalah hasil karya Dinda yang jadi juara pertama. Gambar Dinda ini menceritakan kesibukan para nelayan di pesisir laut, diantara hutan bakau. Kesibukan melestarikan hutan bakau dan menjaga ekosistem air di dalamnya. Ada yang menanam pohon bakau, ada juga yang menernakkan ikan-ikan. Bagus, kan ...


Ayo kita "Lestarikan Mangrove" dari sekarang.

Eksplorasi Warna Go Green

Ini memang hanya coretan sembarang yang dibuat murid-murid Ekskul Melukis SD-2 YPK saat Go Green Festival di Koperasi PKT. Namun coretan ini banyak maknanya, khususnya bagi Bu Ratna. Jangan remehkan keberanian siswa mencoret dan menggores. Karena dalam coretan dan goresan tersebut merupakan visualisasi pikiran dan ekspresi anak-anak. Dengan keberanian tersebut, bu Ratna hanya berharap suatu ketika anak-anak tersebut mampu menjadi dirinya sendiri dan mampu merubah dunia menjadi lebih kreatif.


Asyik, kan ... Ya. melihat murid-murid berebutan tempat mengisi ruang-ruang kosong dengan aneka warna cat akrilik semaunya. Biarlah. Komposisi berciri anak tersebutlah yang memang harus dihargai.



Hm, mereka melukis tidak di kanves lho. Tapi, di belakang banner spanduk digital print. Ya, kita memang sedang giat melakukan pemanfaatan benda yang sudah tidak terpakai dengan cara reuse. Go Green...

Bu Ratna juga pada kegiatan itu melukis dengan media kanvas bekas spanduk digital print yang adadi sekolah. Bu Ratna memberi judul lukisan yang bu Ratna buat dengan tittle "Menjaga Bumi".


Nah, kalian bisa lihat kan hasil karya bu Ratna. Lukisan tersebut diserahkan Kepala Sekolah kepada Manajemen KPI. Yang memakai batik itu Kepala SD-2 YPK, bapak Suyoto.

Senin, Maret 28, 2011

Melukis Cepat dengan Cat Air

Wah, melukis dengan cat air itu kan yang paling sulit? Itu memang kata sebagian orang. Namun, bu Ratna berpikiran lain. Tak ada yang sulit dan susah jika kita mau belajar. Tahap awal dalam berkarya adalah melawan ketakutan kita. Harus berani mencoba. Dan cat airpun bukan suatu yang sulit. Mungkin hasil awal bukan karya maestro seperti para seniman dunia, karena kalian masih anak-anak. Maka, tetaplah menjadi anak-anak. Kadang kita harus kembali ke masa anak-anak untuk berpikir kreatif. Why not?! So, nothing is impossible.

Bu Ratna bahkan mengenalkan cat air dulu pad anak-anak. Mengapa? karena cat air pengencernya mudah didapat yaitu air. Apapu merk dan jenis catnya boelh-boleh saja, yang asali atau ASPAL. Yang murah atau mahal boleh dipergunakan. Karena dalam proses belajar harga dan kualitas kita kesampingkan dulu. Karena proses awal adalah pengenalan terhadap materi CAT itu sendiri.
"Halo, aku Aminah kelas 4 SD-2YPK. Cat air, hari ini kita berteman ya. Salam kenal" mungkin kita ibaratkan pengenalan terhadap media itu adalah begitu. KENALAN terlebih dahulu.

Rumus yang telah banyak dipakai para PENGGAMBAR atau ILUSTRATOR pemula dalam membuat karya cat air adalah dengan kombinasi krayon/oil pastel. Ini adalah pasangan yang serasi. Ini adalah tahap selanjutnya. Jangan ragu langsung menggores membuat sketsa dengan KRAYON atau OIL PASTEL. Jauhkan pensil.


Sifat krayon atau oil pastel yang mempunyai unsur lilin sangat membantu dalam menampilkan outline gambar.
Setelah selesai membuat sketsa lalu isi tiap bidang kosong sketsa dengan cat air. berkreasilah dengan mncampur berbagai warna dan mengisikan dalm sketsa dengan full colour. Jangan khawatir, krayon akan melindungi outline yang telah kamu buat.


Nah, sebenarnya sangat mudah tahap awal melukis dengan cat air. Tak ada gambar yang jelek dalam proses belajar melukis. Dari yang jelek pasti akan jadi bagus. Okey...

Belanja ala Mr. Sinurat ....

Wah, hanya satu kata yang bisa bu Ratna istilahkan untuk Mr. Sinurat ini. Adalah Kreatif. Senior bu Ratna yang telah dapat triwindu bakti di YPK ini memang kretif dalam mengajar. Walau sudah hampir pensiun,namun masih selalu bersemangat mengajar.
Bahkan dalam pelajaran kelas 3 ini murid-murid belajar banyak hal dari berbelanja ke pasar.
Beberapa hari yang lalu, murih kelas 3A SD2 YPK Bontang belajar berbelanjake pasar Halte Pujasera Effendi. Anak-anak dari rumah sudah membawa uang sebanyak yang ditentukan. Lalu anak-anak diarak ke pasar untuk berbelanja sayur mayur keperluan memasak ibunya di rumah. Setelah mereka selesai berbelanja, kereka kembali ke sekolah dan diberi kertas tugas berisi daftar belanjaan beserta pengeluatan dan sisa uang. Yang unik anak-anak sibuk mengingat dan menghitung daftar belanjaan sambil menghitung pula uang yang masih tersisa. Tugas Mr. Sinurat adalah mengecek pengeluaran, daftar belanja dan sisa uang.
"Pak, aku tadi belanjanya dibantu tante-tante, jadi tidak tahu harganya..." kata seorang murid dengan lugu.
"Wah, terongku mana? Kan ibuku pesen untuk beli terong!" terian anak yang lain.
"Lho, kok uangku habis... ibuku pesan untuk tidak dihabiskan?" kata yang lain dengan bingung.
Lucu banget. Ada yang sibuk menjajar bayam, timun, dan tahu lalu mendata harga. Ada yang sibuk menghitung harga tapi gak bisa-bisa. Ada yang terus keliru menghitung.
Ceck it out ...





Integrasi pelajaran yang bisa diambil adalah:
1. Belajar mandiri dan tanggungjawab berbelanja
2. Belajar jujur dalam menghitung daftar belanjaan
3. Belajar hitungan matematika
4. Belajar membantu orangtua

Di sekolahku SD-2 YPK ini masih banyak guru-guru yang kreatif, lho...

Melukispun Seru ...

Jika sedang melukis.... ternyata murid-murid sampailupa waktu. Walaupun cat tercecer dimana-mana, baju belepotan, sibuk ngepel kalau cat tumpah, tapi tetep seru.
"Waktunya ganti pelajaran, ya..." begitu kata bu Ratna karena harus ganti pelajaran yang lain." ya...." anak-anak menjawab dengan kecewa.
Tuh, kan minggu depan masih bisa dilanjutkan lagi. Hasilnya lumayan bagus. Tapi bu Ratna senang anak-anak asyik dengan kesibukan melukis.
Ini kegiatan mereka.



Serunya Membatik ...

Anak SD-2 YPK yang kelas 4 model ternyata menikmati kegiatan membatik di rumah batik di Bontang. Hasilnya sih levelnya pemula. Namun ketelatenan membuat karya batik ternyata membuat anak-anak merasakan warisan leluhur ini memang harus dihargai.
Nah,tidak gampangkan membatik...



Kamis, Maret 10, 2011

SD-2 YPK New Look

Beberapa bulan lalu sekolahku diperbaiki, terutama atap dan cat luar. Bagian plafon yang sudah jelek juga sudah diperbaiki. Bahkan ada banyak tulisan-tulisan yang bisa dipakai untuk sumber belajar. Sehingga bisa disebut sekolahku sekarang punya wajah baru. Sayang pintu sekolah belum diganti. Anak-anak yang suka ekspresif menendang pintu mengakibatkan pintu banyak yang rusak. Memang jenis triplek yang tipis membuat pintu kurang kuat menahan anak-anak yang sangat aktif tersebut. Dari berbagai rapat sudah sering saya usulkan untuk segera memperbaiki pintu yang rusak. Dan kata Kepala Sekolah sebentar lagi pihak PKT akan memperbaiki semua pintu yang rusak. Mudah-mudahan pintu yang kuat yang melebihi kekuatan anak-anak. Jika pintunya kuat, anak-anak pasti akan mikir panjang untuk menendang pintu. Ouch, pasti sakit.

Nah, inilah beberapa sudut sekolahku yang asri. Ceck it out ....



SD-2 YPK beberpa tahun ini memang ada yang masuk sore. anak kelas 2, kelas 3 dan kelas 4 masuk siang jam 1 sampai jam 5. Sehingga saat sholat Ashar, semua murid melakukan sholat berjamaah di aula terbuka sekolah. Walau sekolahku adalah sekolah umum, namun nafas keagamaan juga sangat diperhatikan. Lihatlah gambar-gambar berikut bagaimana anak-anak berwudhu dan berjamaah.


Ada lagi yang menarik. Mau tahu... Yaitu tangga sekolah. Sekarang diberi tulisan pengingat satuan-satuan matematika yang mudah diingat. Sehingga setiap kita naik tangga akan ingat satuan itu. Ini adalah sistem cuci otak secara halus, sehingga anak mudah ingat pelajaran. Nantinya akan banyak tulisan-tulisan yang inspiratif yang akan kita mudah temui di SD-2 YPK Bontang. Asyik, kan...



Hm, ada lagi. Yaitu perpustakaan. Walau perpustakaan sekolah belum selesai pembangunannya,namun semangat anak-anak untuk membaca sangat bagus. Tiap istirahat anak-anak berlarian ke perpustakaan untuk meminjam buku. Tidak hanya deretan komik, namun juga ilmu pengetahuan. Tahun ini SD-2 YPK akan maju ke tingkat Nasional untuk lomba perpustakaan. Walau masih banyak kekurangan, namun sekolahku tidak ragu untuk bersaing dengan yang lain. Keep fighting!






So, let's come to our new look school. We will receives you all with humble. So green our environment, parking area that good enough, and every student can play with joyfull.

Jadi, kenapa tidak berkunjung ke sekolah kami? Kami akan menjamu dengan rendah hati. Jika bersekolah di sekolah kami, murid-murid bisa bermain dengan riang sambil belajar. Kami juga menanamkan sikap saling menghargai antar agama dan berpendapat. School with democracy. Apapaun kondisi siswa yang bersekolah di SD-2 YPK akan diperlakukan sama dan diberi porsi pengetahauan yang sama. Jika ada murid yang perlu remidi, kamipun siap memberikan tambahan pelajaran.

WELCOME TO OUR SCHOOL, LET'S GO SCHOOL TO OUR SD-2 YPK.