Saat aku mencengkeram menuang pena
Kertas bersimbah hitam pekat jelaga
Seperti kutukan doa
Menggiris dan terluka
Mendarah menembus tembus
Apipun tak bisa hangus
Bahkan debu yang abu-abu, tak bisa mata jadi silau
Mengapa?
Karena Ganesha memegang mangkuk dan pena
Bertuah ilmu dan jiwa
Kepada Ganesha, seharusnya darah menjadi pena
Merah menjadi hitam, jerit menjadi geram
Untuk siapa?
Untuk doa ilmu pengetahuan
Berkicau, membanjir, tertumpah ruah
Jangan!
Jangan disimpan, untukmu sendirian
Sudah cukup pengetahuan
Biarlah kita menjadi ganesha
Mensenyawakan ilmu dalam nadi dan darah
Menyimpulkan tali masa lalu dan masa depan
Berbentangan dan berhamparan
Kepada Ganesha,
Kami pengikutmu setia
(16.05.08)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar