hanya istilah seni bukan estetika

Rabu, Maret 30, 2011

Lipa Page 1 & 2

Kisah ini bercerita tentang impian untuk terbang bersama angin perubahan musim. Dimana angin musim pancaroba itu mampu menerbangkan apapun yang mampu dibawanya.

Di sebuah jendela salah satu ruang kelas, seekor burung kertas tergantung murung. Selalu berputar tertiup angin, Lipa namanya. “Suatu hari, pasti aku bisa terbang ke langit”, kata Lipa pada kaktus di pot.

Langit tiba-tiba gelap dan udara dingin. Rintik air hujan mulai meluncur dari langit. Membasahi pepohonan dan rerumputan. “Hari ini aku tidak terbang, aku tak mau basah”.


This story is telling us about dreaming to fly away with the wind of changing season. Where the pancaroba wind whould take everything to flew away.

At the window of the classroom. The paper bird hanging depressed. Always twirl arounds blow by the wind. Lipa the name is.

“Someday, sure i can fly to the sky”, said Lipa to the cactus on the pot. The sky suddenly dark dan drizzly. The drizzle rain start falling from the sky. To wetted the trees dan grasses. “This day i won’t to fly, i won’t get wet”.

to be continue ....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar