hanya istilah seni bukan estetika

Selasa, Mei 19, 2009

ego

EGOSENTRISME

Apabila tangan dan pikiranku terkoneksi secara paralel
Maka sederetan kata dari pasukan abjad itu,
Akan menuturkan segalanya
Menjadi benih generasi perpaduan antar molekul
Begitulah aku lukiskan diriku
Sosok yang selalu terpukau dalam cermin kehidupannya
Tak bosan menelusuri pori-pori genetik jasadnya
Merangkum dalam kesimpulan yang semu

Yang keluar dari mulutku adalah kamus kosa kata
: hayal; -ku ...
: sakit; -ku ...
: muak; -ku ...
: tawa; -ku ...
: ratap; -ku ...
: ingin; -ku ...

Bahkan bila aku kronologikan semua kata yang pernah aku legalkan
Mayoritas berakar pada embrio kata ’aku’
Seperti sebuah dogma dan hukum wajib
Yang harus aku patuhi pahala dan dosanya

Mungkin memang seperti itulah replika sebenarnya diriku
Bukan dengan bola kristal peramal nasib
Namun dengan pasukan susunan aneka huruf
Dengannya kudapat melihat wujudku yang hakiki
Melihat dari ujung ke ujung kepribadianku

Mungkin menjelma menjadi Dementor
Mungkin beranimagus menjadi Warmtail
Mungkin berubah menjadi zombie atau inferius
Atau, tetap keras kepala menjadi manusia

Titik akhir kesimpulanku
Aku tetap aku
Apapun perubahanku
Inilah aku
Manusia
(08.2001)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar