Selamat bergabung dengan komunitas seni. Seni mampu membangun kerajaan imajinasi dengan pasukan kreatifitas.

Selasa, Juni 23, 2009

Hore, lulus ...



Riuh rendah....
Ramai perbincangan...
Tebaran senyum disemua bibir

Mengapa?
Karena hari ini pengumuman kelulusan sekolah
Karena
Hari ini semua lulus
100%
Dengan bangga
Dengan suka
Dengan tawa
Dengan penuh dedikasi

Bukan hanya sekedar lulus, harapan kami
Tidak hanya sebatas nilai seadanya, impian kami
Namun,sebuah usaha yang berbatas limit tak terhingga
Itulah harapan tertinggi
Menara cita-cita yang melebihi mercusuar
Demi bangsa ini

Senin, Juni 22, 2009

Inilah Bu Yayuk, Guru SD YPK yang Berprestasi



Satu kata yang bisa penulis gambarkan tentang Bu Sri Rahayu adalah “belajar”. Satu kalimat yang tepat untuk menggambarkan kata itu adalah “Selalu belajar meningkatkan ilmu”. Walaupun sudah menjadi ibu rumah tangga dengan 3 putri yang masih kecil-kecil, namun selalu bisa mengikuti banyak kegiatan, pelatihan dan kesibukan belajar mengajar dengan tertib dan tekun. Mungkin banyak dari sebagian kita sebagai guru di YPK yang seperti Bu Sri Rahayu yang punya banyak prestasi, namun baru Bu Sri Rahayu saat ini yang menerima satya lancana pendidikan dari presiden. Dan Bu Sri Rahayu yang rajin mengikuti pelatihan banyak hal dengan tekun.
Misalnya dalam pembuatan multimedia yang memerlukan kesabaran dan keluangan waktu untuk mengolah data, Bu Sri Rahayu masih sempat membuat beberapa karya dengan cukup baik. Seperti pelatihan Flash beberapa waktu yang lalu di SD 2 YPK. Dengan waktu yang singkat dan materi yang cepat, ternyata Bu Sri Rahayu mampu mempresentasikan karya yang runtut, komunikatif, kreatif dan tepat sasaran. Materi Flash yang merupakan ilmu baru ternyata cepat diserap dengan ketekunan dan pantang menyerah. “Jika error jangan langsung menyerah, Bu. Tapi save saja. Undo, save, undo, save, itu senjatanya,” begitu kata Bu Sri Rahayu pada penulis yang saat itu sempat ketinggalan materi dan hampir menyerah.
Siapa sih Bu Sri Rahayu? Dia adalah guru IPA SD 2 YPK yang saat ini mengajar kelas 4 dan kelas 5. Jangan berpikir bahwa mengajar SD itu mudah, namun jangan juga berpikir berat. Tiap jenjang pendidikan mempunyai karakteristik yang berbeda-beda dalam tingkatan kemudahan dan kesulitannya. Kesulitan dan kemudahan itulah yang dirangkum oleh Bu Sri Rahayu sebagai sebuah tantangan dalam mengembangkan diri. Ketika banyak anak yang mempunyai nilai dibawah SKBM, beliau tidak menyalahkan murid, namun mencoba mencari alternatif cara atau metode agar murid bisa tuntas dengan nilai bagus.
Untuk meningkatkan pemahaman siswa tersebut Bu Sri Rahayu bukan hanya mengandalkan kekuatan multimedia sebagai sarana pembelajaran, namun juga memakai media-media sederhana yang relevan dan bisa dipahami anak. Penulis sangat terkesan dengan statement Bu Sri Rahayu yang menanyakan tentang batasan pembuatan media pembelajaran dalam sebuah rapat. Beliau menanyakankan, “Bisa seorang guru IPA hanya membawa air minum dalam gelas kedalam kelas sebagai media untuk materi tertentu, atau bahkan balon yang diremas-remas. Dan ituadalah media. Diakuikah pemanfaatan media-media alternatif yang seperti itu sebagai sebuah karya dan masuk pointdalam list kenaikan golongan?”
Benar sekali ungkapan Bu Sri Rahayu tersebut, karena pada hakekatnya sebuah media yang sederhana dan dimungkinkan setiap siswa mampu mempraktekkan dan mampu memahami, maka fungsi dari media tersebut sudah tepat dan berhasil.
Dengan banyaknya kreatifitas Bu Sri Rahayu dalam memakai media untuk pembelajaran IPAdi kelas, bahkan pemanfaatan multimedia yang sekarang ini sedang marak, telah mengantarkan bu Sri Rahayu sebagai pemenang guru Berprestasi Tingkat Nasional di Jakarta tahun 2007. Sebuah ajang bergengsi untuk guru yang diakui oleh pemerintah, dan dianggap sebagai ajang pemilihan guru berprestasi dengan penilaian bertingkat dari level lokal sampai nasional. Sistem penilaiannyapun juga menyeluruh meliputi banyak aspek dari aspek sosial, pedagogig, kepribadian, maupun karya tulis ilmiah. Ini berbeda dengan lomba-lomba yang lain yang hanya sebatas penilaian objek karya atau penelitian.
Dengan prestasi tersebut rupanya Bu Sri Rahayu tidak terlena dan menjadi mandeg begitu saja. Beliau terus mengembangkan diri, bahkan berbagai pelatihan dan undangan sebagai tutor di berbagai tempat terus dilakoninya sambil mengurus anak-anak. “Sangat menyenangkan ternyata mengurusi anak, melihat mereka belajar berbicara memanggil mama, melihat mereka bermain gembira. Rasanya menakjubkan”, kalimat tersebut mencerminkan kalau Bu Sri Rahayu sangat memperhatikan anak-anaknya bahkan Sabtu-Minggu dikhususkan untuk keluarga dengan mengosongkan semua jadwal.
Walaupun keluarga nomor satu, namun tekad untuk terus mengembangkan diri selalu menjadi obsesi. Anak-anak didisiplinkan tidur cepat tepat waktu, setelahnya adalah waktu mengembangkan untuk membuat multimedia, menulis atau berkarya kreatif. Tugas-tugas sekolah semaksimal mungkin diselesaikan di sekolah sehingga tidak mengganggu rutinitas yang lain.
Prestasinya ternyata masih berlanjut. Tanpa diduga, akhir tahun 2008 pada peringatan Hari Guru Nasional, Bu Sri Rahayu mendapat undangan dari Kepresidenan sebagai salah satu penerima penghargaan satya lencana pendidikan yang langsung diserahkan oleh Presiden di Istora Senayan Indoor. Penghargaan tersebut adalah penghargaan tertinggi yang langsung diberikan presiden untuk para guru-guru berprestasi Nasional juara I dan guru berdedikasi Nasional. Penghargaan tersebut diajukan oleh Kasubdit Penghargaan dan Perlindungan (Harlindung) Dirjen PMPTK Departemen Pendidikan Nasional.
Pemberian penghargaan Satya Lencana Pendidikan tahun 2008 kemarin, juga diberikan kepada Bu Muslimah yang kita kenal luas sebagai tokoh guru inspirator dalam buku Laskar pelangi karya Andrea Hirata. Bahkan buku tersebut juga difilmkan.
Bu Muslimah mungkin seorang guru biasa seperti guru yang lain, namun kisahnya yang menginspirasi seorang muridnya untuk mengabadikan perjuangannya menjadi sebuah karya tulis yang mengharukan ternyata mampu menjadi inspirasi banyak orang. Dan pada kesempatan itu Bu Sri Rahayu berkesempatan bersama-sama dengan Bu Muslimah dalam satu event penghargaan yang tak terlupakan. Saat itu penulis juga sempat berdialog singkat dengan Bu Muslimah, namun tidak sedekat seperti Bu Sri Rahayu yang tergabung dalam event yang sama.
Begitulah profil Bu Sri Rahayu, seorang ibu yang pantang menyerah dan selalu haus akan ilmu pengetahuan. Sekolah dan keluarga harus seiring sejalan, bahkan sebagai seorang pribadi harus terus mengembangkan diri. Profil tentang Bu Sri Rahayu ini bisa kita temui di banyak situs yang mengupas tentang guru berprestasi, dan bahkan telah masuk dalam buku “Berjuang Meraih Prestasi, Profil 7 Guru Panutan” yang ditulis oleh Diknas tahun 2007 sebagai bentuk penghargaan pada guru berprestasi.
Itulah rangkuman penulis tentang Bu Sri Rahayu yang selalu tersenyum dan mempunyai motto bekerja sebagai guru adalah beribadah. Anak-anak bisa mengambil contoh bagaimana Bu Sri Rahayu tak kenal lelah untuk belajar dan mengembangkan diri. Ilmu pengetahuan penting untuk kehidupan sehingga tidak ada waktu untuk mengeluh pada kesibukan belajar. Bagaimanapun prestasi yang tinggi bisa dicapai dengan jalan ketekunan dan usaha yang keras. Kemalasan dan keluh kesah tidak akan mengantarkan sesorang menjadi dewasa dan berhasil, namun hanya akan membuat diri kita lemah dan tertinggal.

Harry Potter dan Gambar Imajinasiku

Inilah sekelumit cuplikan karya tulis Gambar Imajinasi yang kuikutkan LKG 2008 tahun lalu di Sawangan-Depok. Selama ini saya jarang postingkan karya ilmiah yang telah saya ikuti ataupun menag dalam beberapa evet. Dan cuplikan makalah karya tulis ini LKG tahun 2008 lalu berhasil menjadi juara 1 bidang Mulok (Seni Budaya) kategori SD.

ABSTRAKSI
Gambar imajinasi adalah gambar yang bertema dunia hayal/ tidak nyata yang merupakan pengembangan secara ekstrim terhadap bentuk-bentuk yang telah ada. Contohnya: dunia mimpi, mistis, horor, monster.
Pemilihan Film Harry Potter sebagai media visual adalah karena film Harry Potter ini juga merupakan film yang trend dan banyak dikenal anak-anak dan settingnya sendiri yang merupakan film fiksi / fantasi / imajinatif. Sehingga dengan pemutaran film Harry Potter contoh-contoh imajinatif yang sulit digambarkan secara visual mampu dipahami oleh siswa.
Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan ini adalah mengetahui tingkat keefektifan penggunaan media presentasi power point dengan cuplikan adegan film Harry Potter dalam mengatasi masalah sulitnya siswa mencerna pemahaman konsep dan penggalian ide gambar imajinasi dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran secara sederhana pada siswa kelas 5 SD 2 Yayasan Pupuk Kaltim Bontang.
Metode tersebut dapat berperan menjembatani kadar pemahaman siswa SD yang masih relatif sederhana terhadap konsep teori gambar imajinasi yang sifatnya unik dan aneh sehingga siswa lebih mudah menerima materi. Merupakan solusi untuk mengatasi kondisi kelas yang ramai dan kurang kondusif.
Makalah ini mengambil judul : Film Harry Potter sebagai Media Visual Ide Gambar Imajinasi. Memakai pendekatan deskriptif kualitatif. Objek penelitian adalah siswa kelas 5 SD 2 Yayasan Pupuk Kaltim dan karya yang mereka ciptakan dari tugas gambar sketsa makhluk imajinasi dan tugas gambar imajinasi berwarna
Dalam tulisan ini akan dipaparkan bagaimana peranan media presentasi Power Point dengan mengambil cuplikan beberapa adegan film Harry Potter tersebut mampu membuat siswa lebih kondusif menyimak dan memperhatikan penjelasan. Perubahan siswa yang biasanya ribut, atau mondar-mandir semakin terkendali dan konsentrasi pada pelajaran. Pencapaian rata-rata nilai akhir gambar imajinasi stabil dan cenderung naik. Untuk kelas 5A nilai 80 keatas mencapai 93% sedang untuk kelas 5D mencapai 97%.

Senin, Juni 15, 2009

Bosan Menunggu

bosan aku, terduduk dua setengah jam dalam hari-hari
lelah telah coba kupahami pertanyaan yang makin buram
lembar jawab yang sudah gosong grafitku
juga silang menyilang jeruji dalam a-b-c-d
: oh, teliti lagikah?!
pantat dan punggung sudah laksana siku-siku 90 derajat besi
dua jam lagi masih terlalu lama
setengah jam usai kuukir jawaban sekedarnya
di kertas, di meja, di kursi, di baju
bahkan di ujung kesulitan
waktu merambat lambat
otakku sudah nging nging vertigo
tak mampu lagi mencari alibi

adakah jarum jam ketiduran dan lupa bertugas?
ataukah pasir dalam jam kuno tersumbat kerikil ketololan
akhirnya jangan salahkan aku
jika kulukis aneka ornamen abstrak di dinding dan udara
bahkan langit-langit kelas
atau jika kucipta puisi gaduh aneka kegelisahan
atau jika kubuat drama sebabak tentang putri tidur
atau bahkan asyik mendesain aneka permainan langka
yang hanya bisa kupahami sendiri

akankah ujian akhir nasional ini
kan bawaku pergi menuju masa depanku
yang entah kusendiri tak paham mau kemana
akankah butiran soal-soal memusingkan ini
kan bawaku seperangkat kehidupan yang bermakna
seperti halnya buku-buku paket yang harus kuhafal
dalam beberapa hari ini
akankah juga rumus dan kamus ini nanti
antarkanku peroleh definisi bahagia

aku masih menunggu dengan bosan
kata tabu yang harus kurevisi menjadi sebuah kesabaran
aku harus terus menunggu
walau detik waktu tak tentu dalam hitunganku
aku harus menempuh takdirku
sebagai murid dengan hukum kewajiban belajar
tak boleh mengeluh
harus menunggu kepompong jati diriku mekar
sayapnya mungkin akan jadi kupu-kupu
yang akan terbang mencari kebebasanku sendiri
ya, rupanya jam dinding memang ketiduran
(27.05.08)

Suara-Suara

suara-suara itu masih terdengar
tepat di samping kedua telingaku
begitu bising dan kelu
aku capek diharuskan untuk memilah
tapi sungguh aku tak dapat mengelak
suara-suara itu masih terus aku dengar
dengan gaduh
namun aku harus berusaha mengontrol
aku harus bisa mengendalikan gendang telingaku
suara-suara itu terus dan terus berseru
agar aku aku cepat bangun
cepat !
(12.08.02)

Raport this year ...




Jumat, 12 Juni kemarin adalah hari Raportan di sekolah. Di SD 2 YPK kita pakai spillout terbuka untuk penerimaan raport.Tiap wali kelas bertempat pada kursi dan meja yang disediakan sesuai dengan tulisan kelas masing-masing. Lengkap membawa semua keperluan raportan sepertibuku raport, rekap nilai kelas, daftar presensi orang tua, hadiah bagi juara kelas, dan sedikit bekal catatan jika ada yang perlu dikonsultasikan ke orang tua.
Semua guru siap pukul 08.00, bahkan ada orangtua yang sudah datang sejak pagi. Wali kelas yang saat itu bertugas membagikan raport akan berjajar. begitupun orang tua mengantri di tempat duduk di tengah atau mengantri di depan wali kelas masing-masing.
Mekanisme ini effektif untuk wali murid yang sibuk dan memang hari raportan adalah murni hanya mengambil raport. Sebenarnya jika terjadi konsultasi tiap wali kelas telah melakukan beberapa pertemuan sharing tentang keadaan siswa jauh sebelum sumatif atau penerimaan raport. Terutama untuk beberapa anak yang memerlukan penanganan khusus seperti penurunan nilai, kesulitan belajar, maupun remediasi.
Untuk kelas 5 semua naik kelas, lho...
Hore...
Sampai ketemu di kelas 6. Harus lebih semangat belajar.
Aza....Fighting!

Selasa, Juni 09, 2009

KEBUN BINATANG DALAM TUBUHKU

aku yakin di dalam tubuhku ada seekor singa
yang siap menerkam kebengisan
itu terjadi ketika aku sedang marah tak terkendali
dalam tubuhku juga hidup seekor angsa
yang ingin terbang hijrah melewati lautan
mencari matahari sore dan beristirahat dalam jingga senja hari
kadang kusadari juga ada ular beracun yang mendesis dalam tubuhku
menyusup melata dengan sabar memasuki tiap aliran darahku
yang seperi sungai hujan tropis layaknya baginya
bukan kobra atau sanca,
namun ular derik yang mengendap-endap dalam gelap

lalu kapankah tubuhku berubah menjadi malaikat atau bidadari?
mengapa selalu kebun binatang dan taman safari
yang mendekam ganas dalam tubuhku?
yang kutemui tiap kali ku bercermin dalam intropeksi keliaranku
kuingin secepatnya bisa bermetamorfosa menjadi keindahan
seperti berudu menjadi katak
seperti ulat menjadi kupu-kupu
seperti belatung menjadi lalat api

aku terjebak dalam kebun binatangku sendiri
dalam amarahku
(07.06.08)

Ide Tulisan

Pusing dan stagnan. Itulah yang bisa kutuliskan. Tak ada yang lain. Padahal ingin sekali menulis dan membuat ilustrasi, namun belum juga muncul yang brilliant. Bukan berarti aku sama sekali tak menulis. Sudah beberapa tulisan kubuat dan kususun di banyak file di laptop, namun kata hati masih belumbegitu puas. Belum merasa sreg untukdituangkan dan dikirimkan. Berbagai buku pun sudah kulahap sebagai referensi. Dari buku pelajaran,buku cerita, koran, browsing internet dan tanya ke berbagai rekan kerja.
Wah, ternyata membuat tulisan cerita fiksi itu susah-susah gampang. Lebih gampang menulis karya ilmiah, kita hanya tinggal membuat penelitian dan menganalisis. Sedang fiksi harus mengembangkan pola pikir yang imajinatif, namun rasional. Apalagi cerita ana-anak, harus melibatkan banyak unsur. Seperti spikologi, kemampuan baca ana-anak,ilustrasi yang cocok untuk anak, cerita yang membangun karakter, cerita yang mendidik, cerita yang original dan jika mampu adalah cerita yang berniali jual tinggi.
Semua itu darimana? semua dari ide ...
Istilah stagnan pikiranku kali ini juka diibaratkan daamistilah teori melukis adalah masa inkubasi. Masa kemandegan pikiran karena overload ide dan perenungan pengeluaran ide yang terbaik.
Ahh....................